TpdoTfM5GpzpTSYlTUr6GfG7GA==
Light Dark
Kasus Perundungan di Lingkungan Pendidikan Kembali Mencuat

Kasus Perundungan di Lingkungan Pendidikan Kembali Mencuat

Table of contents
×



Makassar
, detikinews.id - Kasus perundungan di lingkungan pendidikan kembali mencuat, kali ini melibatkan SD Kartika XX-1 di Kota Makassar. Insiden tersebut terjadi pada kegiatan gladi semaphore di Lapangan Secata Malino pada 26 Oktober 2024, yang diikuti oleh siswa, guru pendamping, dan orang tua siswa.


Permasalahan bermula ketika dua siswa, A dan S, lupa membawa bendera semaphore ke tenda. Kelalaian ini memicu respons keras dari dua guru pendamping, Bu I dan Bu R. Dalam kejadian tersebut, Bu R diduga mengeluarkan komentar yang dianggap tidak pantas dengan mengatakan, "Hanya setan yang akan bermain bendera di tenda."


Seorang orang tua siswa yang turut hadir juga diduga memberikan pernyataan kurang bijak, menyebutkan bahwa anak-anak tidak serius, sehingga usaha mereka dianggap sia-sia. Ucapan ini berdampak pada kondisi emosional siswa A, yang merasa tertekan saat mengikuti lomba menari pada sore harinya.


Ibu A, orang tua siswa A, mengetahui kejadian ini dari cerita anaknya. Ia mengungkapkan keberatan atas perlakuan yang diterima. Pada 27 Oktober 2024, ia membagikan video prestasi anaknya di grup WhatsApp dengan keterangan, "Anak rale talekang dapat juara 2 menari." Namun, tindakan ini mendapat respons dari pihak sekolah yang membatasi akses ke grup WhatsApp tersebut dan menutup kolom komentar.


Pada 11 November 2024, kasus ini semakin memanas ketika Ibu A mendapati telepon seluler anaknya diperiksa oleh Bu AM, salah satu penanggung jawab kegiatan, atas permintaan Mom K, yang merasa bahwa anak-anak telah mendokumentasikan sesuatu terkait dirinya. Hal ini memicu keberatan dari kedua orang tua siswa.


Sebagai langkah penyelesaian, pada 28 November 2024, kasus ini dilaporkan ke UPTD Perlindungan Anak Kota Makassar dengan nomor laporan 490/STBP/UPTD PPA MKS/XI/2024. Pelaporan dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap hak anak dan upaya mencari keadilan atas insiden tersebut.


Orang tua siswa berharap pihak sekolah memberikan penjelasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertindak tidak pantas. Namun, saat dikonfirmasi pada 3 Desember 2024, Kepala Sekolah SD Kartika XX-1 menegaskan bahwa tidak ada kasus perundungan yang terjadi di sekolah tersebut.


Editor: Hasmiaty Umi