SULSEL, detikinews.id — Pendiri sekaligus pemimpin media Kabar 21, Irsan HB, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Sulawesi Selatan, berencana melaporkan seorang oknum yang mencemarkan nama baik keluarga besar Kabar 21.
Oknum tersebut mengaku sebagai wartawan Kabar 21 dan diduga meminta sejumlah uang kepada salah satu kepala desa. Irsan menegaskan bahwa oknum tersebut bukan bagian dari Kabar 21 dan telah lama dikeluarkan dari struktur media tersebut.
“Di era digital ini, masih saja ada orang yang dengan mudah memalsukan kartu identitas. Hal ini mencoreng nama baik media kami dan para jurnalis yang bekerja secara profesional,” ujar Irsan.
Irsan juga mengingatkan masyarakat, khususnya kepala desa, agar berhati-hati jika menerima permintaan atau tekanan dari orang yang mengaku sebagai wartawan Kabar 21. Ia menyarankan untuk segera memverifikasi identitas mereka melalui Box Redaksi Kabar 21. Jika nama tersebut tidak tercantum, maka orang tersebut bukan bagian dari media Kabar 21.
“Oknum seperti ini melakukan tindakan yang melanggar kode etik jurnalistik, seperti memeras, mengancam, atau melakukan tindakan lain yang merugikan. Ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh wartawan sejati,” tambahnya.
Irsan menegaskan, kepala desa atau pihak yang merasa dirugikan tidak perlu takut menghadapi oknum-oknum semacam itu. Ia mendorong masyarakat untuk melawan tindakan tersebut melalui jalur hukum.
“Kita harus kompak melawan oknum-oknum wartawan tak bertanggung jawab ini. Karena ulah mereka, wartawan yang bekerja dengan benar justru terkena imbasnya,” tutup Irsan.
Media Kabar 21 berkomitmen untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam dunia jurnalistik serta mendukung penegakan hukum terhadap oknum-oknum yang mencoreng nama baik profesi wartawan.