TpdoTfM5GpzpTSYlTUr6GfG7GA==
Light Dark
Lidik Pro Minta TNI Dan Polri Tangkap Segera Pelaku KKB Yang Menghilangkan Nyawa 11 Masyarakat Sipil

Lidik Pro Minta TNI Dan Polri Tangkap Segera Pelaku KKB Yang Menghilangkan Nyawa 11 Masyarakat Sipil

Table of contents
×


detikinews.id
| Maros - Terkait 11 orang pendulang emas yang dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Muara Kum, Kabupaten Yahukimo,Papua Pegunungan.Pembantaian para pendulang emas oleh KKB berlangsung keji dan brutal. Ketua Lembaga Lidik Pro Maros Ismar SH, mengecam keras untuk menangkap pelaku KKB tersebut.


Ismar tidak terima dengan perbuatan keji yang mereka lakukan apa lagi kakak ketua garda LIdik Pro Maros berada dilokasi tersebut terken anak panah berdomisili di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (14/04/2025)


"Sebanyak 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo diduga kuat menjadi korban pembunuhan KKB," ungkapnya saat berbicara langsung dengan risal dengan melalu watchap di Jayapura,


Adapun pesan yang dikirim tertulis itulah adalah Hoax TPNPB Kodap XVI Yahukimo Eksekusi Mati 11 Anggota TNI Yang Menyamar Sebagai Pendulang Emas Dan Siap Bertanggung Jawab 


Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 8 April 2025


Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!


Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigadir Jenderal Elkius Kobak dan pasukannya pada hari ini Selasa, 8 April 2025 Jam 21.00 bahwa; Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue dan Batalion WSM yang di perbantukan dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma telah berhasil eksekusi mati sebelas (11) anggota Militer Pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB. Eksekusi ini telah dilakukan Pasukan TPNPB mulai dari tanggal 6-8 April 2025, atau hasil operasi Pasukan TPNPB selama 3 hari. 


Dalam laporan lebih lanjut, Komandan Batalion Yamue, Mayor Homy Heluka dan Komandan Batalion WSM (Wosem), Almarhum Giban melaporkan bahwa Seluruh pasukan dipimpin oleh kami dan kedua Komandan Operasi yakni; Dejen Heluka dan Karis Giban dan pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga hari ini Selasa 8 April 2025 dan berhasil membunuh sebelas (11) anggota Militer Pemerintah Indonesia dan tiga orang lainnya luka-luka 


Dan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera hentikan pengiriman pasukan ke Papua untuk menjadikan mereka sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso dan sebagainya, dan itu kami akan bunuh. Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo.



Demikian Siaran Pers ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 8 April 2025, dan diteruskan kepada semua pihak oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.


Dan terima kasih atas kerja sama yang baik.


Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM. 


Jenderal Goliath Tabuni

Panglima Tinggi TPNPB-OPM 


Letnan Jenderal Melkisedek Awom

Wakil Panglima TPNPB-OPM 


Mayor Jenderal Terianus Satto

Kepala Staf Umum TPNPB-OPM


Mayor Jenderal Lekagak Telenggen

Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM


Itu semua adalah hoax terkait pembunuhan 11 anggota TNI,tapi itu warga sipil biasa yang pergi mencari nafkah untuk keluarga mereka. Maka dari itu kami menghimbau kepada Panglima TNI jenderal Agus Subiyanto dan kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. untuk segera memerintahkan Anggotanya untuk menangkap pelaku tersebut. Ujar Ismar


Ismar juga sangat menyangkan ,mengapa kalau TNI dan POLRI jika bertindak di katakan pelanggaran HAM dan sementara sudah banyak korban dari KKB tersebut, bagaimana dengan KKB tersebut apa bedanya membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang."Kesal Ismar."